Artikel Konsep Dasar Sejarah #2
C.
Perkembangan
Ilmu Sejarah
Menurut Prof. Dr, Kuntowijaya dalam
bukunya Pengantar Ilmu Sejarah (2001 : 38-59) dalam
membahas perkembangan sejarah tidak terlepas dari sejarah penulisan sejarah
Eropa, sekalipun tidak berarti bahwa tidak ada penulisan sejarah di tempat lain
seperti peradaban India, Tiongkok, Islam, dan Indonesia. Hal ini dikarenakn di
dalam sejarah Eropa menunjukkan pergantian pendekatan, pendekatan retorika,
pendekatan sejarah kritis, dan pendekatan ilmu sosial. Dalam perkembangannya terbagi menjadi ;
1. Zaman
Yunani dan Romawi
Tulisan sejarah di
Eropa muncul di Yunani dalam bentuk puisi, yaitu karya Homer, ditulis berdasar
cerita-cerita lama, menceritakan kehancuran Troya pada 1200 S.M.
Tulisan dalam bentuk prosa baru muncul pada abad ke 6
S.M. Penulis sejarah dari Yunani yang terkenal ialah Herodotus (ca. 484-425
S.M). Herodotus melukiskan abad ke 6 dan
ke 5 S.M, sehingga ia menulis semacam sejarah kebudayaan. Dialah bapak
sejarah.
2. Zaman
Kristen Awal dan Zaman Pertengahan
Kemenangan Kristen di
Eropa mempunyai pengaruh yang luas, termasuk dalam penulisan sejarah. kebudayaanYunani
dan Romawi yang bersifat Paganisme dan bertumpu pada kekuatan akal dianggap
hasil setan dan ditolak, digantikan oleh kebudayaan yang bertumpu pada agama
dan supernaturalisme.
3. Zaman
Renaissans, reformasi, dan Kontra-Reformasi
Para penulis sejarah
Renaissans mencerminkan cita-cita Renaissans yang melihat semangat pagan dan
kebudayaan klasik Yunani-Romawi sebagai model. Teologi tidak lagi menjadi fokus
dan lukisan tentang keajaiban telah berkurang. Pada umunya Historiografi zaman
ini menggunakan bahasa latin
4. Zaman
Penemuan Daerah Baru
Penemuan daerah-daerah
baru pada abad ke 15 sampai abad 17 mempunyai pengaruh penting bagi
perkembangan historiografi Eropa. Hampir seluruh bangsa Eropa yang mempunyai
akses ke laut menyumbang pertumbuhan historiografi. Pada zaman ini sejarah
sosial menjadi tema utama.
5. Zaman
Rasionalisme dan Pencerahan
Sikap universal kaum
rasionalis telah meluaskan pandangan orang Eropa secara geografis. Topik yang
sesuai dengan pandangan universal itu ialah sejarah peradaban. Ada tiga aliran
utama, yaitu radikal, moderat, dan konservatif.
6. Zaman
Romantisisme, Nasionalisme, dan Liberalisme
Historiografi dalam
abad XIX, ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut : (1)
penghargaan kembali pada zaman pertengahan, (2) munculnya filsafat sejarah, (3)
munculnya teori “Orang Besar”, (4) timbulnya nasionalisme, dan (5) munculnya
liberalisme sebagai akibat Revolusi Inggris, Revolusi Amerika, Revolusi
Prancis, Perang Kemerdekaan Prusia, dan revolusi-revolusi lain.
7. Sejarah
Kritis dan Sejarah Baru
Munculnya tokoh-tokoh
seperti Leopold von Ranke yang menganjurkan supaya sejarawan menulis apa yang
sebenarnya terjadi, sebab setiap periode sejarah itu akan dipengaruhi oleh
semangat zamannya. Kemudian muncullah kritik atas gagasan tersebut dan tercetuslah
Sejarah Baru yang menekankan rhetorik, historiografimodern menekankan kritik,
maka sejarah baru menekankan ilmu sosial.
C.
Konsep-konsep
Pokok Sejarah
Menurut Prof. Dr.
Helius Sjamsudin (1996: 11-15) dalam
bukunya Pengantar Ilmu Sejarah, ada tiga
komponen pengertian atau konsep sejarah ialah
1.
Sejarah
sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai
peristiwa ialah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in_concerto yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada
waktu atau masa yang lampau, sejarah sebagai res gestae atau disebut sejarah
serba-objek. Kejadian-kejadian yang dimaksud adalah rentetan kejadian yang
saling berkaitan yang kemudian harus disusun secara teratur berdasarkan
kronologis kejadian tersebut. Tidak semua kejadian pada masa lampau dipelajari
dalam sejarah, kejadian yang dipelajari yakni kejadian masa lampau yang
memiliki arti penting bagi kemanusiaan.
2.
Sejarah
sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah
ialah cerita berupa narasi yang disususn dari memori, kesan atau tafsiran
manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada
waktu yang lampau, yaitu sejarah sebagai rerum
gestarum atau disebut sejarah serba
subjek. Sejarah sebagai kisah bisa kita temukan dalam berbagai bentuk
seperti: buku-buku sejarah, film, teater sejarah serta narasi atau ceramah yang
berkaitan dengan sejarah baik di lembaga pendidikan maupun melalui TV dan
radio.
3.
Sejarah
sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu
adalah susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam
masyarakat pada masa lampau yang disususn secara sistematis dan metodis
berdasarkan asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh
para pakar sejarah. Sejarah sebagai ilmu mempelajari sejarah sebagai aktualitas
dan mengadakan penelitian serta pengkajian tentang peristiwa dan cerita sejarah
(Helius Sjamsuddin, 1997: 11-16).
Part 3: http://bit.ly/konsepdasarsejarahpart3
Part 3: http://bit.ly/konsepdasarsejarahpart3
Comments
Post a Comment