Resume Kajian Ustadz drh. Agung Budiyanto, MP., Ph.D ✓ Kemuliaan Manusia


RESUME KAJIAN

[KEMULIAAN MANUSIA]

Ustadz drh. Agung Budiyanto, MP., Ph.D

Senin, 1 Juli 2019
@masjidnurulashri

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

"Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan."
(QS Al Isra: 70)

Proses penciptaan manusia itu semuanya mulia. Sejak mulai pernikahan (hingga proses terbentuknya janin), Allah telah membuatnya serba mulia.

Pada zaman jahiliyah, wanita tidak punya kemuliaan. Begitu Rasul muncul, mulai diberlakukan aturan tentang mahar, ijab qabul, dll untuk mengangkat derajat wanita.

Bagaimana kemuliaan itu muncul?
QS Ar Rum: 21
Konteks 'berpasangan' dalam surat tersebut maksudnya adalah masing-masing (laki dan perempuan) membawa sifat yang berbeda kemudian disatukan dengan ikatan mitsaqan ghalidza. Pernikahan harus berbeda (tidak boleh muhrim) sebab dalam penelitian biologi molekuler, pernikahan mahram akan menghasilkan gen resesif yang berakibat abortus, cacat, gangguan imunologi, atau letal birth. 

Menikah adalah proses mulia. Menggabungkan genetik (proses ibadah suami istri) pun mulia. Oleh karena itu, harus selalu berdo'a.

Kemuliaan sejati berikutnya adalah ketika kita sudah bersyahadat sebelum lahir 

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ 

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
(QS Al A'raf 7:172)

Maka jika seorang bayi meninggal dunia, ia tetap berada dalam keadaan tauhid. Orangtuanya lah yang membuatnya menjadi yahudi, majusi, dan nasrani.

PENYEBAB HILANGNYA KEMULIAAN
1) Hawa Nafsu (QS Yusuf: 53)
2) Cinta Dunia (QS Al Aafiyat: 7-11)

KESIMPULAN
1) Allah sudah membuat konsep-konsep yang indah dan kita tinggal sami'na wa atho'na bahwa kita ini mulia. Kalau melanggar, siap-siap kehilangan kemuliaan.
2) Output kita adalah:
Al Fajr: 27-30 (Tentang jiwa yang tenang)
Al Ahqaf: 16 (Tentang fii ashabil jannah)
Al Baqarah: 25 (Syarat menjadi penghuni surga)
________________________

📝 oleh:
Relawan Kajian Muslim (KAMUS) 
@masjidnurulashri

Comments

Popular posts from this blog

Resume Kajian Ustadz Syatori Abdul Rauf ✓ Tadabbur QS Yaasin Ayat 2

Penulisan Nomor Surat Dinas (Sekolah)

Contoh SK Pengangkatan Guru Tetap Yayasan