Resume Kajian Ustadz Muhammad Romelan ✓ Jalan Menggapai Hidayah

RESUME KAJIAN

JALAN MENGGAPAI HIDAYAH
Kitabut Tauhid Pertemuan #16
Karya Syaikh Muhammad At Tamimi

Ustadz Muhammad Romelan, Lc, MA
Selasa, 5 November 2019 
@masjidnurulashri
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."
(QS Al Qasas: 56)
Kisah Rasulullah SAW yang mencintai pamannya, Abu Talib. Pada saat meninggal, Rasulullah SAW berusaha untuk meyakinkan pamannya agar beriman pada Allah, namun kedua temannya mengingatkan kebencian pamannya terhadap agama tersebut hingga ia meninggal dalam keadaan musyrik. 

Macam-Macam Hidayah
1. Hidayah Umum
Yaitu hidayah yang diberikan kepada seluruh makhluk-Nya. Baik manusia maupun hewan mendapatkan yang sama (makan, minum, kesenangan duniawi) 

2. Hidayah Penjelasan/Petunjuk
Allah SWT menunjukkan kepada jin & manusia --2 makhluk yang Allah bebankan syariat untuk beribadah kepada Allah (QS Adz Dzaariyat: 56), dimana Allah berikan petunjuk mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, mana yang benar dan mana yang sesat. Pada tahap inilah tugas kita, yaitu saling mengingatkan/membimbing dalam kebenaran. Namun siapa yang dipilih Allah untuk mendapat hidayah, itu urusan Allah. 

3. Hidayah untuk mendapat Taufik dan Ilham
Hanya Allah yang memiliki (ini yang kita bahas di kajian ini, baca sampai akhir) betapa mudahnya seseorang mendapat hidayah apabila Allah kehendaki. 

4. Hidayah yang Ditempuh Penduduk Surga untuk Mendapatkan Surga dan Hidayah yang Ditempuh Penduduk Neraka untuk Mendapatkan Neraka
Allah yang menunjukkan hidayah pada hati mereka, misalnya mereka yang beriman diantara yang tidak beriman

Beberapa langkah agar kita senantiasa ada di atas jalan hidayah:

1. Berlapang dada dengan syariat Allah
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman."
(QS Al An'am: 125)
Dimana Allah jadikan dada kita lapang menerima Islam, maka hendaknya kita bersyukur. Bersyukur dapat mengerjakan sholat dengan bahagia atau berpuasa dengan sungguh-sungguh.

Orang yang tidak bisa menerima hidayah, bagaikan sedang dinaikkan terus-menerus hingga sesak dadanya. 

2. Senantiasa mengingat (berdzikir) kepada Allah.
Bukankah dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang?
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”
(QS Ar Rad: 28).
Hamba yang ingat Allah, maka Allah akan ingat padanya. Maka Allah pun akan menjaganya tetap berada dalam jalan hidayah.
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
"Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya."
(QS Az Zukhruf: 36)
Dikisahkan bahwa Rasulullah SAW pernah bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s pada malam Isra' Mi'raj. Nabi Ibrahim a.s berkata, "Wahai Muhammad sampaikan salamku kepada ummatmu dan beritahukan mereka bahwa surga itu begitu lembut debunya dan manis airnya dan sesungguhnya dia memiliki taman-taman dan sesungguhnya tanamannya adalah ucapan : سبحان الله و الحمد لله و لا إله إلا الله و الله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله “ (Subhanallah, walhamdulillah, walaa Ilaaha illallah, wallahu akbar, walaa quwwata illa billah).""

Maka itu adalah anjuran agar kita senantiasa berdzikir. 

3. Memperbanyak tadabbur dengan makhluk-Nya Allah
Melihat bintang di langit, ingat Allah. Melihat matahari terbit atau tenggelam, ingat Allah. Tadabbur baik secara quraniyah maupun kauniyah. 

4. Bersahabat dengan orang-orang yang shalih/baik/pilihan
Yaitu yang bertaqwa dan istiqomah. Mudah mencari teman yang biasa, sebab masuk komunitas manapun kita bisa cepat punya teman. Tapi teman yang shalih sulit dicari. 
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa."

Yaitu pertemanan yang dilandasi iman, maka kelak akan saling memberi syafaat di hari akhir. 

5. Memperbanyak doa kepada Allah agar mendapat hidayah
Rasulullah SAW saja selalu berdoa dalam sholat malamnya
اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
"Ya Allah, aku meminta pada-Mu petunjuk, ketakwaan, diberikan sifat ‘afaf dan ghina."

Bagaimana dengan kita yang jelas membutuhkan hidayah?

📝Resume oleh: Relawan @masjidnurulashri

Comments

Popular posts from this blog

Resume Kajian Ustadz Syatori Abdul Rauf ✓ Tadabbur QS Yaasin Ayat 2

Penulisan Nomor Surat Dinas (Sekolah)

Contoh SK Pengangkatan Guru Tetap Yayasan