Artikel Konsep Dasar Sejarah #3


E.    Tujuan dan Manfaat Mempelajari Sejarah
Menurut Nugroho Notosusanto, terdapat empat fungsi Sejarah seperti diraikan dibawah ini.
1.      Fungsi Rekreatif
Manfaat keindahan menunjuk pada nilai estetis dari sejarah. Keindahan itu tampak terutama dalam cerita tentang tokoh-tokoh dalam peristiwa sejarah. Sebagaimana layaknya karya sastra seperti ovel dan roman, sejarah dapat memberikan kesenangan estetis karena bentuk dan susuannya yang bisa dinikmati keindahannya.
2.      Fungsi Inspiratif
Studi sejarah dapat menemukan ide-ide dan konsep-konsep yang berguna bagi pemecahan berbagai permasalahan pada masa sekarang. Kebanggaan kita dengan kegigihan para pejuang, akan memberikan inspirasi kepeda kita untuk menemukan model-model perjuangan yang tanpa kenal menyerah.
3.      Fungsi Instruktif
Karya teknologi dan kebudayaan masa lalu tidak berhenti, tetapi memiliki sifat kontinuitas atau berkelanjutan. Proses pembuatann kapal terbang tidak begitu saja muncul dalam wujud seperti saat ini. Semua dimulai dari proses teknologi yang sederhana sampi berkembang menjadi teknologi canggih. Sejarah merupakan alat bantu pembelajaran ynag menyampaikan pesan-pesan atau wasiat-wasiat nenek moyang.
4.      Fungsi Edukatif
Sejarah memberikan makna kearifan dan kebijaksanaan. Sejarah memberikan pelajaran kepada kita bagaimana cara mencapai keberhasilan, bagaimana menghadapi kesulitan, dan bagaimana usaha untuk bangun dari kegagalan dan keterpurukan.

F.     Teori-teori Sejarah
Teori Sejarah Menurut William H. Frederick Dia mengemukakan tiga teori sejarah, yaitu:
1.      Teori perputaran yang mengatakan bahwa perputaran kejadian dan ide mengenai manusia terbatas sama sekali dan pada selang-selang tertentu.
2.       Teori takdir yang menganggap bahwa semua sebab-penyebab berasal dari ikut campurnya takdir atau Allah.
3.      Teori kemajuan, yang berpustkan pada sebab-penyebab kejadian mengenai manusia, dan selanjutnya bahwa dengan berlakunya waktu, peadaban manusia dengan keseluruhan secara otomatis mengalami perbaikan, (Gottschalk ,1985; 144)
           Tiga teori sejarah yang dikemukakan Frederick diatas sesuai dengan aliran atau konsepsi penglihatan sejarawan yang bepengaruh dalam ilmu sejarah, yaitu:
1.      Aliran yang memandang seluruh kejadian dalam sejarah itu semata-mata sebagai ulangan belaka dari kejadian-kejadian dulu.
2.      Aliran yang menafsirkan segala kejadian yang ada dalam sejarah itu semata-mata sebagai kehendak Tuhan, diantara manusia dalam panggung sejarah itu menjalankan sekedar peranan penebus dosa belaka, menuju kearah peningkatan nilai-nilai kemanusiaan.
3.      Aliran yang melihat seluruh kejadian-kejadian dalam panggung sejarah kemanusiaan itu adalah sesuatu garis yang menaik dan meningkat ke arah kemajuan dan kesempurnaan dan memandang sejarah sebagai garis linear, garis lurus menuju rogres dan prefeksi (Abdulgani, 1962: 22).

DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Roeslan. 1962.  Penggunaan Ilmu Sedjarah. Djakarta: B.P. Prapantja.
Gottschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah, a.bb. Nugroho Notosusanto. Jakarta : UI-Press
Helius Sjamsuddin dan Ismaun. 1996. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Jogjakarta :Yayasan Bentang Budaya
Rochmat, Saefur. 2009. Ilmu Sejarah dalam Perspektif Ilmu Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Comments

Popular posts from this blog

Resume Kajian Ustadz Syatori Abdul Rauf ✓ Tadabbur QS Yaasin Ayat 2

Penulisan Nomor Surat Dinas (Sekolah)

Contoh SK Pengangkatan Guru Tetap Yayasan